Sore sekitar jam 06 lelaki itu sampai di bandara udara Juanda di surabaya.
Ketika turun dari pesawat Lion Air penerbangan Bandung surabaya lelaki itu menuju ruang transit, pas masuk di depan pemeriksaan tiket lelaki itu merasa betisnya di dorong oleh besih dingin yang menyengat, lelaki itu berbalik dan melihat ternyata dia hanya seorang ibu yang lagi mendorong gerobak berisi barang , lelaki itu tampat mempedulikannya dan terus melangkah.
Lelaki itu di tanya oleh petugas, di tengah pembicaraan mereka, besih dingin itu kedua kalinya mengenai betisnya pria itu, lelaki itu yg berbalik dan berkata, : Ibu ko bisa pelan tooo.
Tetapi ibu itu hanya diam tampa bersuara, lelaki itu juga langsung berbalik, ketika Tiket di periksa lelaki itu di persilakan masuk oleh petugas tadi.
Ketika sampai di pemeriksaan barang-barang lelaki itu di suru untuk melepaskan jeket, tetapi sudah kewajiban bagi para penumpang pesawat, untuk melepas jeket henpone dan barang lain sebagainya.
Saya menaruh semua barang dalam kota barang dan masuk di pintu pendeteksi barang-barang larangan, bentuk pintu itu bersegi empat seperti pintu dora emon.
Ketika lelaki itu telah berhasil melewati pintu itu, tetapi petugas yang berdiri tepat di depannya, menyuruhnya untuk kembali dan masuk kedua kalinya.
Terlintas dalam benaknya Apakah mukaku ini kelihatannya seperti teroris yg membawa bom dan berencana untuk, bom pesawat, tapi maaf lelaki ini bukan orang seperti itu, dalam sejarah orang PAPUA tidak tau yang nama bom.
Lelaki itu tampa berkata apa-apa dan menuju barisan, atau antrian penumpang Transit pesawat SRIWIJAYA AIR ketika usai cekin aku
di suru untuk menuju ruang tunggu Nomor 6.
Lelaki itu melihat waktu di henponenya dan waktu di tiket, sekarang baru saja jam 07 malam, tapi waktu transit selama 2 jam lelaki itu berfikir untuk mencari tempat hisap rokok, atau ruangan bebas asap rokok.
Dari ruang tunggu Nomor 6 menuju ruang tunggu nomor 7 dan 8, sambil memperhatikan ruagan bebas asap rokok.
Tepat di depan ruang tunggu Nomor 8 lelaki itu melihat ada beberapa orang yg duduk dalam ruagan kaca sambil memegan rokok, lelaki itu langsung memesan susu coklat dan menyuru pelayan itu untuk mengantarkan kepadanya kedalam ruagan mini itu.
Lelaki itu mengambil sebatang ROKOK dari dalam bungkusan MAGNUM MIIL dan menghisapnya.
Kopi pesanan pria itu ternyata sudah datang, pelayan datang dan menarunya di depan lelaki itu.
Lelaki itu melihat kopi yang sudah muntah-muntah dari bibir mangkok dan berjatuhan membasahi bagian luar dari mangkok.
Rasa tidak enak sudah muncul di benaknya, lelaki itu melihat di seberangnya bapak yang duduk di dekatnya, pria itu memperhatikan mangkok kopi yang di hadapan bapak itu, " aaa dia punya tidak tumpah, mingkin sa orang Papua jadi dong kasih sembarang-sembarang.
Sa macam rasa terhina sekali
=====================================
DITOME OPM
-------------------------------------------------------------------
Oleh : Adelin A Madai
MAKASAR
Minggu 1 juni 2018
Posting Komentar