Pertama aku melihat dirinya, dia tampil seperti cewek cewek pada umumnya.

Aku melihat dirinya biasa biasa saja tak ada perasaan suka padanya, yg ada di benakku ia hanyalah cewek sombong yang sangat saya benci, karena kata kata yang terlahir dari bibirnya hanya menyakiti perasaanku saja.

Waktu itu tidak ada perasaan suka yg ada buat dia.

Sungguh semua itu berubah pada bulan Februari, ketika aku melihatnya dia sangat rela ingin mengorbankan semuanya untuk aku.

Apa lagi saya adalah tipe lelakin yang paling suka cewek yang ingin mengorbankan segalanya buatku, iya itu dalam bentuk materi tenaga atau waktu.

Setelah bulan Februari, serasa bola mataku di ubah olehnya, perasaan ini taklamah kemudia berubah menjadi cinta, dengannya, pertama aku tertarik kerena cara bermain musiknya lama kelamaan cinta yg tulus tumbuh kerena pengorbanan yg ia berikan padaku tetapi aku hanya takut kalau dia tau aku mencintainya.

Apa lagi aku adalah lelaki yang sudah berkepala tiga.



Biarlah semua ini akanku pendam dalam hatiku ini.


Biarlah aku tuliskan dalam cerpen ini, kalau cintaku tulus dari dalam hati yang sangat dalam.

Cintaku kepada mu hanya Tuhan dengan saya yang tau.

Oleh  : Alex Madai

Post a Comment