Foto : Ditome Papua

Hari natal yang aku nantikan saat ini telah tiba. 
Bulan desember. 
Bulan yang penuh dengan suka cita.
Bahagianya natal menyambut kedatangan juru selamat.
Di kota atau pun desa. 
Semua bergembira. 
Namun kebahagian ku tak lengkap. 
Karena tidak bersama-sama dengan mereka.
Orang-orang yang aku sayang. 
Ayah, Ibu, keluarga dan sanak saudara. 
Karena aku jauh di tanah perantauan mengejar semua impian ku. 
Aku rindu kalian  semua. 
Aku hanya bisa berkata selamat natal 
Kepada semua keluarga yang aku sayang.


Maafkan aku tak bisa dengan kalian di sana. 
Maafkan aku tak bisa berkumpul dengan kalian di Kampung halaman. 
Sebenarnya aku rindu ingin pulang berjumpa dengan kalian. 
Aku ingin natal ini bersama dengan kalian. 
Aku tak sanggup rayakan natal ini. 
Di tanah perantauan. 
Apa lagi aku di sini hidupnya hanya seorang anak asrama.

Sehingga isak tangis yang aku rasa kan.
Tak bisa ku ungkapkan lewat kata-kata. Tetapi air mata yang bercucuran deras bagai aliran air yang menjadi pelampiasan kerinduan ku ini. 
Ayah, ibu, keluarga, sanak saudara selamat Natal dan tahun baru.


Mungkin aku tak bisa dengan kalian disana. 
Mungkin jarak antara aku dan kamu semua terpisah jauh. 
Hari natal ini harus aku jalani sendiri. 
Namun kenangan Natal tahun lalu masih ku ingat. Selamanya dalam hati. 
Sampai aku mati. 
Kamu semua selalu ada di dalam hati. 
Bapa, ibu, keluarga dan sanak saudara. Saya rindu kalian yang jauh di sana.
Semoga Tuhan beserta kalian di natal yang indah ini.



Selamat Natal buat semua yang ada di tanah SURGA.
Selamat Natal dan tahun baru buat semua yang ada di tanah Papua. 
Semoga kasi Tuhan Yesus beserta kalian.



Semoga damai natal selalu melingkupi tanah Papua. 
Meskipun di tahun ini banyak tragedi dan air mata. 
Tapi aku yakin Tuhan tidak akan tinggal kan tanah PAPUA. 
Tuhan selalu mendengar doa anak-anak PAPUA karena Tuhan sudah memberkati tanah yang kami cinta ini. 
Semoga kasih dan cinta natal terangi PAPUA.


Oleh: Ditome Papua

1 Komentar

Posting Komentar